Buku Budi Pekerti


Saya berkolaborasi dengan Pak Lindung dan Bu Susan.
Merupakan pengalaman pertama saya menuangkan ide menjadi BUKU secara "sosial"(...hehehe....--> hhmm...kalau situasinya seperti ini, kira-kira hak cipta tulisan itu ada di tangan siapa ya?), walau buku berhasil diterbitkan oleh  penerbit Citra Pustaka dan digunakan dalam pembelajaran selama kurang lebih 3-4 angkatan.

Dalam buku ini, saya mengerjakan bab I-Iv (hal 1-23), dengan konsep refleksif--rekreatif-interaktif(RRI). Cuplikan kisah sebagai renungan, pertanyaan diri untuk refkesi, dan model kegiatan yang memungkinkan siswa berinteraksi dan "having fun" bersama teman-temannya selama mempelajari materi tersebut.
Tapi memang, harus diakui, konsep RRI tersebut terasa sulit diterapkan oleh guru yang terbiasa mengajar dengan pola ceramah. Maka, ketika beliau-beliau mendapat tugas mengajar budi pekerti dengan materi saya, menimbulkan rasa tidak nyaman. Well.......saya hanya bisa berkata....perubahan itu memang sulit, pada AWALnya....toh di kemudian hari tak terlalu lama setelah konsep ini saya kenalkan, saat kurikulum berubah--yaitu KBK, lalu KTSP, ternyata guru memang hendaknya tak cuma ceramah....guru hendaknya memberi kesempatan siswa melakukan refleksi dan pengendapan materi......guru hendaknya menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif (guru siswa, antar siswa, dll)....mmmm.....Terima kasih Tuhan, untuk pencerahan Mu...terima kasih untuk ide "ngawur" mencipta nama konsep RRI-- hehehe, nebeng popularitas Radio Republik Indoneis, biar gampang saya ingat..hahaha)

Comments

Popular Posts